Sabtu, 21 April 2012

EFEK POSITIF VIDEO GAMES TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK

EFEK POSITIF VIDEO GAMES TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK
Efek video games terhadap Pikiran dan perilaku agresif selama Masa perkembangan anak banyak meninggalkan aspek positif, dimana kegunaan games sebagai koordinasi tangan dan mata,stimulasi dan bisa jadi media terapi.video game mengajarkan banyak keterampilan bagi perkembangan anak, sebagai contoh dari keterampilan ini adalah kemampuan memecahkan masalah, ketekunan, pola pengakuan, pengujian hipotesis, memperkirakan ketrampilan, penalaran induktif, manajemen sumber daya, logistik, pemetaaan, memori, berpikir cepat dan keputusan-keputusan bernalar (Sheff,1994).

Banyak dari keterampilan-keterampilan ini bersifat abstrak dan membutuhkan pemikiran tingkat tinggi, yang mana seolah-olah tidak mengajarkan kepada anak. dengan memasukkan suatu cara untuk memilih salah satu tingkat kesulitan, jika tidak semua ada dalam semua video game orang bisa nenyesuaikan tingkat kerumitan tugas-tugas dalam game agar bisa sesuai dengan keterampilan orang itu sendiri. Setelah tugas-tugas itu terselesaikan pada tingkat yang rendah, seseorang akan merasa termotivasi untuk berusaha mencoba  tingkat kesulitang yang lebih tinggi. dengan perlahan mendaki kesulitan tersebut, anak mampu menyelesaikan tujuan-tujuan dan belajar ketika meningkatkan kemampuan dirinya.

Meskipun video game yang tipikal anakterlihat  seperti seseorang penyendiri dan anti sosial, namun video game mungkin mengajarkan dengan baik pada baik pada anak keterampilan sosial. Jika orangtua penuh perhatian pada anak mereka, video game bisa menjadi aktivitas keterikatan yang bagus. Kemungkinan akan menjadi lebih cakap pada game tersebut dari pada orang tua, yang membuat anak mengajarkan orangtua sesekali. Pembalikan peran ini membuat orangtua menjadi paham dengan sangat baik akan keterampilan dan bakat sang anak, dan membiarkan anak untuk belajar membantu orang lain dan berbagi pengetahuan. Selain itu, banyak game yang melibatkan banyak pemain yang mendorong anak untuk bekerja bersama dalam mencapai tujuan mereka. Anak belajar mendengar gagasan oranglain, memformulasikan rencana bersama-sama dan mendistribusikan tugas berdasarkan kemampuannya. Video game menciptakan hierarki keterampilan dan kemampuan, menciptakan sebuah kondisi yang menguntugkan perkembangan kepemimpinan. Seorang anak mampu mengatur tugas-tugas yang diperlukan sehingga bisa berhasil dan menjadi lebih cerdas dalam memimpin kerja kelompok di sekolah. Baru-baru ini, game on line bersama orang lain telah menciptakan jenis-jenis game yang keseluruhannya baru dengan jaringan sosial yang luas dan rumit. Anak menganggap orang yang tidak pernah mereka lihat sebagai teman dekat. dengan mengetahui seseorang secara tepat melaui sebuah game, anak belajar tentang orang itu tanpa ada sikap mendangkalkan. dengan tidak melihat teman-teman mereka anak tidak mempertumbangkan ras, gender atau kebangsaan. Itu benar-benar hubungan terbuka dengan berdasarkan pada kepentingan bersama.

Terakhir, video game berbau kekerasan mungkin bertindak sebagai sebuah pelepasan rasa agresif yang tidak terekspresikan dan rasa frustasi. tidak ada kejahatan dalam menembak anak orang lain dalam suatu video game, tapi akan menjadi akibat yang serius jika tindakan tersebut dilakukan dalam kehidupan nyata. Dengan menyediakan anak saluran melepaskan kemarahannya dalam satu cara yang konstruktif, video game mampu mengurangi stres anak dan bertindak pada jalur yang positif. Anak tidak lagi melempar kemarahannya atau memerangi saudaranya tapi secara pasif melampiaskan frustasi mereka pada dunia virtual. Banyak orang tua menganjurkan bermain game olahraga seperti sepak bola segai saluran agresinya, yang jauh lebih keras daripada bermain sebuah game. Dalam olahraga, anak dipaksa untuk secara fisik melukai seseorang sebagaimana yang Tapscott(1988) nyatakan membawa anak dalam suatu pengalaman interaktif, mengembangkan keterampilan motor tangan-matanya, memberikan anak  sebuah rasa penyelesaian, menjaga anak agar tidak terlibat aksi dijalanan, dan hanya mendorongnya untuk bersenang-sengan, semuanya dipertimbangkan orang tua untuk bisa berharga atau buruknya, tidak membahayakan.



Kamis, 05 April 2012

KEG. PPHBN

 senyum dulu sebelum lomba,
Ya Allah moga saya bisa berbuat yang terbaik..




kegiatan kolase 'n menggambar




Bersama bunda PAUD Kec, Nawangan..
>> terimakasih bu untuk susunya..



Sabrina 'n Risza bersama bunda PAUD kec. Nawangan.



Alhamdulillah, mewarnaku sudah hampir selesai..











Persiapan mau jalan-jalan..

Sabtu, 10 Maret 2012

Visi, Misi dan Tujuan PAUD TUNAS MUDA

PAUD TUNAS MUDA
didirikan pada tahun 2005 yang diselenggarakan oleh LKMD Desa Ngromo Kec.Nawangan Kab.Pacitan Jawa Timur Indonesia.

Visi  : Membentuk Insan bangsa sehat, cerdas, Kreatif, mandiri, ceria dan berakhlak mulia

Misi  :
1. Memberikan pelayanan pendidikan yang prima
2. Memberikan pelayanan kesehatan pada anak usia dini
3. Membangun kerjasama dengan lingkup terkait dan masyarakat guna peningkatan dan pengoptimalan pendidikan anak usia dini
4. Memfasilitasi belajar yang sesuai dengan kebutuhan anak
5. Memotivasi masyarakat tentang pentingnya pendidikan anak usia dini

Tujuan  :
1. Turut mmewujudkan cita-cita bangsa dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang sesuai dengan Undang-Undang 1945
2. Meningkatkan sumber daya manusia melalui pelayanan pendidikan yang lebih berkualitas sesuai dengan tingkat perkembangan anak
3.Membantu masyarakat dalam memberdayakan pendidikan anak usia dini
4. Memberikan pelayanan pendidikan yang mencakup semua aspek-aspek perkembangan anak
5. Turut membantu dalam memberdayakan ketrampilan masyarakat khususnya orang tua siswa
PAUD TUNAS MUDA
didirikan pada tahun 2005 yang diselenggarakan oleh LKMD Desa Ngromo Kec.Nawangan Kab.Pacitan Jawa Timur Indonesia.

Visi  : Membentuk Insan bangsa sehat, cerdas, Kreatif, mandiri, ceria dan berakhlak mulia

Misi  :
1. Memberikan pelayanan pendidikan yang prima
2. Memberikan pelayanan kesehatan pada anak usia dini
3. Membangun kerjasama dengan lingkup terkait dan masyarakat guna peningkatan dan pengoptimalan pendidikan anak usia dini
4. Memfasilitasi belajar yang sesuai dengan kebutuhan anak
5. Memotivasi masyarakat tentang pentingnya pendidikan anak usia dini

Tujuan  :
1. Turut mmewujudkan cita-cita bangsa dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang sesuai dengan Undang-Undang 1945
2. Meningkatkan sumber daya manusia melalui pelayanan pendidikan yang lebih berkualitas sesuai dengan tingkat perkembangan anak
3.Membantu masyarakat dalam memberdayakan pendidikan anak usia dini
4. Memberikan pelayanan pendidikan yang mencakup semua aspek-aspek perkembangan anak
5. Turut membantu dalam memberdayakan ketrampilan masyarakat khususnya orang tua siswa